http://www.facebook.com/danu.suryani/photos

DANU SURYANI

Get Gifs at CodemySpace.com

semoga bermanfaat, dan MOHON KOMENTARNYA !!!

semoga bermanfaat, & MOHON KOMENTARNYA !!!

Silahkan dilihat'.........

Sabtu, 07 April 2012

PERAN MAHASISWA PADA ERA DEMOKRASI PANCASILA


Untuk dia yang punya SEMANGAT co2m
Paradoks yang di hadapi mahasiswa dalam menjalankan peran di era demokrasi pancasila saat ini sangat rentan, sebab posisi mahasiswa yang dikenal sebagai kaum idealis harus berdiri di antara idealisme mereka dan realita kenyataan yang ada di masyarakat, saat berjuang membela idealisme, maka situasi yang terjadi dimasyarakat semakin memburuk. Namun ketika harus terpaksa berpihak pada realita, maka secara tidak sadar mahasiswa telah meninggalkan idealisme dan ilmu yang seharusnya diimplementasikannya.

 Mahasiswa sebagai generasi penerus, juga harus berperan sebagai generasi pelurus. Posisi mahasiswa yang terlahir dari harapan masyarakat, bukan lagi sekadar agen perubahan yang hanya berkutat pada pengembangan diri untuk mengahadapi masa depan, posisi mahasiswa sudah mengarah pada pencetus perubahan, control sosial, kekuatan atau gerakan pengubah dan teladan pengamalan moral bagi masyarakat secara umum. Sejarah demokrasi Indonesia mencatat mahasiswa sebagai motor penggerak perubahan sehingga mahasiswa mampu berada sedikit di depan masyarakat dengan kesempatan dan kelebihan yang dimilikinya.
Mulai melemahnya pengamalan peran mahasiswa dalam demokrasi pancasila dan bela Negara di kalangan mahasiswa terlihat dari kegiatan mahasiswa yang saat ini berorientasi pada kehidupan hedonism. Padahal posisi mahasiswa masih sangat rentan dari ancaman realita saat ini, sebab posisi mahasiswa yang dikenal sebagai kaum idealis harus berdiri tegap di antara idealisme mereka dan realita kenyataan yang ada di masyarakat, saat mahasiswa berjuang membela idealisme mereka, maka situasi yang terjadi dimasyarakat terasa semakin memburuk. Di sisi lain, ketika mahasiswa harus terpaksa berpihak pada realita, maka secara tidak sadar mahasiswa telah meninggalkan idealisme dan ilmu yang seharusnya diimplementasikannya dan hal tersebut akan mengahapus konsep mahasiswa sebagai penerus dan pelurus masadepan.
Selain hal di atas, adanya propokasi atau aksi-aki yang ditunggangi dalam pergerakan-pergerakan mahasiswa menambah buruk pencitraan mahasiswa di masyarakat. Dengan kata lain, perjuangan dan peran mahasiswa saat ini telah kehilangan esensinya sehingga mahasiswa tidak lagi dianggap sebagai suatu harapan. Inilah masalah yang harus segera dirubah, bahwa peran mahasiswa saat ini harus sinergi dengan masyarakat dimana mahasiswa bernaung sebagai anak rakyat.
Melihat posisi itu, maka sudah seharusnya pergerakan-pergerakan mahasiswa berwujud keteladanan bagi masyarakat atas peran-peran mahasiswa dengan senantiasa disandarkan pada pancasila dan kesadaran bela Negara. Dengan adanya pengamalan sikap tersebut, maka peran dalam demokrasi pancasila mahasiswa tidak lagi menimbulkan pencitraan buruk dikalangan masyarakat sendiri.

 Sebuah Telaahan dari Artikel di Atas
Analisis Masalah
Mahasiswa sebagai subjek dan sealigus juga bisa menjadi objek dalam artikel di atas, saat ini sedang menghadapi sebuah situasi dimana, mahasiswa harus memilih antara penegakan idialisme ilmu pengetahuan ataukah situasi masyarakat yang akan memburuk dan pencitraan buruk bagi mahasiswa itu sendiri. Selain itu posisi mahasiswa yang dinilai kuat, adakalanya dimanfaatkan oleh pihak-pihak yang memiliki kepentingan seperti halnya kepentingan politik,


Analisa Penyelesaian masalah
Mahasiswa, secara etimologis berarti siswa yang di-maha-kan, siswa yang dihormati dan dihargai di lingkungan sekitar terutama lingkungan berbangsa bernegara. Bukan hanya itu, melainkan ada yang lebih substansial lagi, mahasiswa dalam menjalankan aktifitasnya dituntut untuk mandiri, kreatif, dan idependen.
Dalam kehidupan bermasyarakat, mahasiswa menjadi suatu komunitas unik yang khas, bahkan ada yang mengatakan sebagai suatu yang aneh. Mengapa demikian? Karena mahasiswa secara historis telah mencatatkan kaki dalam sejarah perubahan, menjadi garda terdepan, dan motor penggerak perubahan. Komunitas mahasiswa dikenal dengan jiwa militannya dan pengorbanan yang tak kenal lelah mempertahankan idealismenya, yang lebih substansial lagi, mahasiswa mampu berada sedikit di atas kelas masyarakat karena dengan kesempatan dan kelebihan yang dimilikinya,
Melihat potensi mahasiswa yang begitu besar, tidak sepantasnyalah peran mahasiswa yang hanya mementingkan kebutuhan pribadi saja. Melainkan harus tetap berkontribusi terhadap bangsa dan negarnya. Seperti yang telah dituliskan di atas, mahasiswa bukan menjadi siswa yang tanggung jawabnya hanya belajar, mahasiswa memiliki tempat tersendiri di lingkungan masyarakat, namun bukan berarti memisahkan diri dari masyarakat.
Penulis sebagai mahasiswa dapat memetakan setidaknya ada beberapa peranan mahasiswa yang akan dijabarkan sebagai berikut:

1.      Mahasiswa sebagai generasi pelurus atau pembuat perubahan
Mungkin istilah agen of change pada diri mahasiswa tidak asing lagi bagi kita, namun seyogyanya dapat kita perhatikan definisi kata ”agen” hanya merujuk pada mahasiswa hanyalah sebagai pembantu atau bahkan hanya menjadi objek perubahan, bukan sebagai pelurus atau pembuat perubahan. Inilah alasan mengapa saat ini peranan mahasiswa banyak yang diboncengi pihak-pihak yang mengaharapkan perubahan yang menguntungkan mereka seperti partai politik, ormas, dan lainnya. Padahal seharusnya mahasiswa dapat bergerak independen, sesuai dengan idealisme dan pengamalan ilmu pengetahuaan mereka.
Secara substansial, perubahan merupakan harga mutlak, setiap kebudayaan dan kondisi pasti mengalami perubahan walaupun keadaanya tetap diam dan hal tersebut sudah menjadi hukum alam. Sejarah telah membuktikan, bahwa perubahan besar terjadi di tangan generasi muda mulai dari zaman nabi, kolonialisme, reformasi, dan lain sebagainya. Maka dari itu, mahasiswa dituntut bukan hanya menjadi agen perubahan saja, melainkan pelahir perubahan itu sendiri yang tentunya ke arah yang lebih baik.

2.      Mahasiswa Harus Memiliki Kemampuan Lebih dari Generasi Sebelumnya
Sebagai generasi penerus, tentunya mahasiswa harus memiliki kemampuan lebih dari generasi sebelumnya, tentu termasuk di dalamnya adalah kemampuan berakhlak mulia. Dapat dikatakan, bahwa mahasiswa adalah aset, cadangan, dan harapan bangsa masa depan. Lantas, bagaimana cara agar menjadi penerus yang lebih baik? Tentu jawabannya adalah dengan memperkaya pengetahuan yang ada terhadap masyarakatnya. Selain itu, mempelajari berbagai kesalahan yang ada pada generasi sebelumnya juga diperlukan sehingga menjadi bahan evaluasi dalam pengembangan diri.

3.      Mahasiswa Berperan sebagai Kontrol Sosial
Peran mahasiswa sebagai kontrol sosial terjadi ketika ada yang tidak beres atau ganjil dalam masyarakat dan pemerintah. Mahasiswa dengan gagasan dan ilmu yang dimilikinya memiliki peranan menjaga dan memperbaiki nilai dan norma sosial dalam masyarakat. Mengapa harus menjadi social control? Kita semua tahu, bahwa mahasiswa itu sendiri lahir dari rahim rakyat, dan sudah seyogyanya mahasiswa memiliki peran sosial, peran yang menjaga dan memperbaiki apa yang salah dalam masyarakat.
Harus dikoreksi, bahwa pergerakan mahasiswa bukan hanya sekedar turun ke jalan saja, melainkan harus lebih substansial lagi, misalnya dengan diskusi, kajian dan lain sebagainya. Bukan hanya itu, sifat peduli terhadap rakyat juga dapat ditunjukkan ketika mahasiswa dapat memberikan bantuan baik secara moril dan materil bagi siapa saja yang membutuhkannya, lebih dari itu, keteladanan dalam menyikapi perkembangan IPTEK tentu harus diperlihatkan oleh mahasiswa.

4.        Mahasiswa Harus Memiliki Keteladanan Moral Bagi Masyarakat
Sebagai umat muslim, kita kenal bahha tokoh yang paling berpengaruh bagi kehidupan manusia adalah Nabi Muhammad SAW. Beliau kita kenal sebagai tokoh pengubah dengan modal kekuatan keteladanan dalam segala aspek kehdupannya, bagitu pula mahasiswa yang  dalam kehidupannya dituntut untuk dapat memberikan contoh dan teladan yang baik bagi masyarakat. Hal ini menjadi beralasan karena mahasiswa adalah bagian dari masyarakat sebagai kaum terpelajar yang memiliki keberuntungan untuk menempuh pendidikan yang lebih tinggi.
Disadari peran mahasiswa yang satu ini telah banyak ditinggalkan, banyak kegiatan mahasiswa yang berorientasi pada kehidupan hedonism dan anarkis. Sehingga memunculkan sikap kurang simpati dari masyarakat meski tujuan dari kegiatan tersebut baik. Oleh karena itu mahasiswa seharusnya mencontoh bagai mana Rassulullah bisa merubah sebuah tatanan yang tidak hanya dalam scup Negara.
Sejauh ini penulis berpandangan bahwa point terakhir ini yang terpenting, karena dengan melihat sejarah Nabi Muhammad SAW yang dapat berhasil berdakwa dan merubah tatanan dunia juga dengan kemampuan keteladanan dan sikap mental berani serta tidak arogan dan juga kepandaian spiritual dan emosional.

“Itu yang bisa penulis susun semoga bermanfaat”