http://www.facebook.com/danu.suryani/photos

DANU SURYANI

Get Gifs at CodemySpace.com

semoga bermanfaat, dan MOHON KOMENTARNYA !!!

semoga bermanfaat, & MOHON KOMENTARNYA !!!

Silahkan dilihat'.........

Jumat, 17 Juni 2011

KAYA YANG BERKAH

 oleh Danu Suryani

Disampaikan Pada acara PPBN (Ulang Tahun KODAM) di Sukabumi (07 Juni 2011)

Kemakmuran rata-rata umat muslim di negara Indonesia sebagai negara yang memiliki kekayaan alam melimpah, sampai saat ini masih tergolong rendah. Bersamaan dengan hal tersebut di negara2 yang umatnya mayoritas bukan beragama Islam, betapapun rendahnya sumberdaya alam disana, mereka berhasil membangun kemakmuran.
Banyaknya definisi mengenai paradigma kekayaan yang justru meremehkan kekayaan duniawi berakhibat pada lemahnya semangat untuk membangun semangat bekerja keras, padahal kita saksikan sendiri lemahnya ekoonomi bisa menjadi penyebab rendahnya kegiatan-kegiatan penunjang dalam memperoleh kebahagiaan dunia dan akherat, misalnya rendahnya kemampuan untuk menuntut ilmu, rendahnya tingkat kesehatan, sulit bersaing dalam dakwah, dan sulit menjalankan kegiatan ibadah-ibadah lain seperti berhaji/umroh, sedekah, zakat dan lain sebagainya.
Oleh karena itu, kita harus mulai memahami konsep kaya yang berkah, yang pada akhirnya dapat memperkuat  keberadaan umat Islam di Indonesia ataupun di dunia. Selanjutnya diharapkan akan muncul pemahaman bahwa kekayaan tidak identik dengan melimpah ruahnya harta, karena banyak pula kekayaan justru membuat  kehinaan dan bencana disebabkan oleh niat dan cara yang salah, baik dalam proses mencarinya ataupun dalam tahap penggunaannya.

Islam memang tidak memberikan penjelasan secara eksplisit terkait konsep tentang Sukses dan Kaya, meski demikian kedua hal tersebut dapat kita bisa fahami dari beberapa dasar berikut:

1.      Dan Dialah yang menundukan lautan (untukmu) agar kamu dapat memakan darinya daging yang segar (ikan), dan kamu mengeluarkan dari lautan itu perhiasan yang kamu pakai; dan kamu melihat bahtera berlayar padanya, dan supaya kamu mencari (keuntungan) dari karuniaNya, dan supaya kamu bersyukur.” (Q.S. an-Nahl ayat 14)

2.      “apabila telah ditunaikan shalat maka beratebaranlah dimuka bumi dan carilah karunia Allah dan ingatlah Allah banyak-banyak supaya kamu beruntung.” (QS. Al-Jumu’ah ayat 10)
3.      Dalam sebuah ayat Allah SWT berfirman; “Bekerjalah kamu, maka Allah dan orang-orang yang beriman akan melihat pekerjaan kamu” (Q.S. at-Taubah: 105). 

4.      “Sesungguhnya seseorang diantara kalian pergi membawa tali (berusaha), lalu pulang dengan membawa seikat kayu bakar diatas punggungnya, lalu menjualnyadan dengan kayu bakar itu Allah Swt akan menjaga kehormatan dirinya, itu jauh lebih baik daripada dia mengemis kepada orang lain,baik mereka memberi ataupun tidak. (HR, al-Bukhari).

5.      “Amal yang paling baik adalah pekerjaan yang dilakukan dengan cucuran keringatnya sendiri, ‘amalurrajuli biyadihi (HR.Abu Dawud)” ; 

6.      Tangan di atas lebih baik dari tangan di bawah”; “al yad al ‘ulya khairun min al yad al sufla”( HR.Bukhari dan Muslim) 

7.      “Hendaklah kamu berdagang karena di dalamnya terdapat 90 persen pintu rizki” (HR. Ahmad).

8.      sabda Nabi SAW, “Sesungguhnya bekerja mencari rizki yang halal itu merupakan kewajiban setelah ibadah fardlu” (HR. Tabrani dan Baihaqi).

Apa yang tergambar di atas, setidaknya dapat menjadi bukti nyata bahwa etos bisnis untuk meraih kesuksesan yang dimiliki oleh ajaran dalam Islam sangatlah tinggi, atau dengan kata lain semangat bekerja keras untuk dapat meraih kebahagiaan dunia dan akherat adalah hal yang dianjurkan dalam Islam, oleh karena itu konsep kaya yang berkah menjadi sebuah keharusan meskipun itu bukanlah sebuah keinginan.
Merenungkan apa yang ditulis KH. Abdullah Gymnastiar bahwa pada hakekatnya kaya itu bukan semata-mata kaya harta, melainkan adanya sebuah sigma kaya-kaya lain sebagai faktor pendukung, diantaranya adalah kaya ghirah (semangat), kaya input (masukan ilmu, wawasan dan pengalaman), kaya gagasan, kaya ibadah (amal), kaya hati dan terakhir sebagai bonus adalah kaya harta .


Melihat konsep di atas tentunya cocok bila kita sebut bahwa kaya yang berkah akan terwujud dari adanya peningkatan 5 aspek kualitas hidup:

1.      Kaya ghirah (semangat);
Dalam islam kita mengenal khalifah sebagai seorang pemimpin yang sekaligus menjadi seorang panutan, kita ketahui bahwa predikat khalifah tifak diberikan kepada mereka yang tidak berdaya (Powerful) dan Allah juga menyukai muslim yang kuat dari pada muslim yang lemah.

2.      Kaya Input
Kaya input atau masukan adalah sebuah keadaan yang muncul dari adanya usaha untuk senantiasa menambah keilmuan dan pengalaman diri dan bersikap terbuka pada kritik saran dari orang lain.


3.      Kaya gagasan;
Kaya gagasan adalah konsep yang sangat berkaitan erat dengan kecerdasan, dan kecerdasan ini bisa diraih dengan kegiatan belajar, sebagaimana ayat yang diturunkan Allah pertama kali adalah perintah membaca, yaitu “iqra” oleh karena itu konsep peningkatan ilmu adalah sebuah perintah yang diturunkan kepada manusia untuk dapat meraih kebahagiaan dunia dan akherat.

4.       Kaya ibadah (amal)
Kaya ibadah atau kaya amal adalah sebuah keadaan dimana kita senantiasa dapat melaksanakan segala printah Allah baik dalam ibadah wajib maupun sunah, baik dalam hubungan kita dengan Allah ataupun dengan sesama manusia secara maksimal. Hal ini secara tidak langsung akan membentuk diri kita manjadi pribadi yang dicintai, disayangi dan dirindukan atau dikenang orang lain.

5.       Kaya hati
Kaya hati adalah sebuah konsep kelapangan jiwa, dimana kita diarahkan untuk bersikap bijaksana, bersyukur dan mendarmakan diri untuk segala bentuk kepentingan orang lain dengan dasar keyakinan pada Allah Swt.

Dengan adanya lima dasar kaya tersebut di atas, maka konsep kaya yang berkah adalah sebuah konsep pemberdayaan segala kemampuan diri dan lingkungan untuk tujuan ridho Ilahi. Sebagaimana Rasul di perintahkan untuk menjadi khalifah dimuka bumi untuk menjaga dan memaksimalkan segala anugrah yang Allah hadirkan di Bumi dengan tujuan untuk mencari Ridho Allah dan sebagai bekal untuk kembali kepada Allah.

Pustaka:
Al-Qur’an
KH. Abdullah Gymnastiar (Saya Tidak Ingin Kaya Tapi Harus Kaya). 2006
Syeikh Adnan Ath-Tharsyah (Sukses dan Dicintai)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar